8 Cara Memulai Bsinis Frozen Food Bagi Pemula

By | December 2, 2022

Bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis yang bisa dikatakan tidak akan pernah mati. Seperti yang kita lihat saat ini, inovasi makanan atau bisnis kuliner semakin banyak dan unik. Salah satu alternatif usaha di bidang pangan adalah makanan beku atau frozen food.

Kemudahan penyimpanan, daya simpan makanan yang cukup lama, serta kemudahan dalam pengolahan seringkali membuat para penggemar makanan beku diminati konsumen. Peluang usaha yang cukup besar menyebabkan bisnis makanan beku ini banyak diminati oleh orang juga.

Anda juga bisa mulai dari rumah. Bukan hanya nugget, kentang atau ikan, kini sudah banyak makanan yang bisa diolah menjadi makanan beku. Sebelum kita mempelajari cara memulai bisnis, mari kita ketahui dulu apa itu frozen food!

Pangan beku adalah pangan yang telah diolah kemudian disimpan dalam keadaan beku untuk memperpanjang umur simpan produk dengan cara menghambat pertumbuhan mikroba, reaksi enzimatik dan kimia, sehingga produk tetap aman dan terjaga kualitasnya.

Baca Juga: Download Aplikasi Game Sigma Terpopuler 2022

Cara memulai bisnis makanan beku

Cara memulai bisnis makanan beku
Cara memulai bisnis makanan beku

Apakah Anda tertarik untuk memulai bisnis makanan beku? Yuk, simak 8 cara selanjutnya!

1. Tentukan dan pelajari produk yang akan dijual

Hal pertama yang perlu Anda lakukan sebelum memulai bisnis makanan beku adalah menentukan produk mana yang ingin Anda jual terlebih dahulu. Ada banyak pilihan produk beku yang bisa dijual saat ini. Misalnya nugget, bakso tahu, dimsum, es krim atau produk olahan daging lainnya yang juga mudah dan praktis untuk disiapkan.

Seorang pebisnis perlu mengetahui unique selling proposition (USP) dari produk yang ditawarkannya. Selain itu, Anda juga perlu mempelajari cara memasak dan menyiapkan makanan tersebut, bahan-bahan yang diperlukan, dan cara membekukannya yang benar. Ketahui suhu yang tepat untuk membekukan makanan, pengemasan yang tepat, dll.

Tentunya setiap makanan memiliki cara pengolahan yang berbeda. Untuk melakukan ini, Anda perlu melakukan riset menyeluruh untuk menemukan produk yang banyak diminati oleh banyak orang dan dapat memberi Anda keuntungan yang lumayan.

2. Tentukan target pasar

Selanjutnya Anda perlu menentukan target pasar mana yang ingin Anda jangkau. Baik itu perorangan, grosir atau perusahaan makanan dan lain-lain. Anda perlu menciptakan kepribadian pasar target yang jelas agar Anda dapat menentukan strategi pemasaran, media pemasaran, konten, dan hal-hal lain yang lebih spesifik.

3. Siapkan peralatan yang diperlukan

Siapkan peralatan yang diperlukan, terutama untuk makanan beku. Jangan ragu untuk membeli gear dengan kualitas terbaik agar tidak mudah rusak. Karena jika peralatan mudah rusak maka biaya perbaikan yang dibutuhkan biasanya tidak sedikit.

Selain itu jika peralatan sering rusak maka proses produksi dapat terhambat. Modal yang dibutuhkan untuk membeli peralatan baru cukup tinggi, namun anda dapat mencari peralatan bekas yang berkualitas baik.

Peralatan yang digunakan untuk menjalankan usaha freezer antara lain :

  • (Freezer )
  • Wadah plastik untuk makanan beku
  • Mesin pengemas vakum
  • Mesin pengemas kemasan
  • Dan peralatan untuk produksi produk seperti: panci, wajan, Spatula, kompor gas , blender, pencacah, antara lain.

4. Pikirkan metode pengemasan

Pengemasan sangat penting dan memengaruhi kualitas serta masa simpan makanan. Oleh karena itu penting untuk menggunakan plastik khusus yang tidak memiliki pori-pori untuk makanan beku. Selain itu, dikemas secara vakum menggunakan mesin vakum untuk mengeluarkan udara dari wadahnya.

Makanan beku sebaiknya menggunakan wadah yang tertutup rapat dan kedap udara. Tujuannya untuk mencegah masuknya bakteri atau zat asing lainnya sehingga keamanan pangan terjaga dengan baik.

Jangan lupa untuk memberi label pada kemasan dan keterangan kadaluarsa produk pada kemasan makanan . Agar lebih menarik bisa juga ditambahkan desain logo atau desain kemasan, jadi tidak mudah.

5. Promosikan produk di jejaring sosial

Agar orang tahu tentang merek dan produk yang Anda jual, jangan lupa untuk mempromosikannya di jejaring sosial. Anda tidak perlu menunggu sampai produk siap untuk mempromosikannya sementara produk masih disiapkan, Anda bisa melakukannya.

Anda dapat mengupload cuplikan atau konten yang akan datang untuk menarik perhatian pengikut Anda. Anda juga dapat mempromosikan penjualan dan membuka pesanan dengan kolega terdekat.

Dengan cara ini Anda berpotensi memenangkan pembeli bahkan sebelum produk selesai. Anda dapat menggunakan jejaring sosial yang paling Anda pahami atau sesuai dengan target pasar Anda.

Misalnya Instagram, TikTok, dan lainnya. Anda dapat membuka akun khusus untuk menjual atau mempromosikan dengan akun pribadi. Anda juga dapat beriklan untuk menjangkau audiens yang lebih relevan.

6. Jual produk secara online

Kemajuan teknologi membuat banyak hal menjadi lebih mudah. Anda dapat menjual produk secara online untuk menjangkau lebih banyak pembeli dan pembeli dari tempat yang jauh. Anda juga bisa berjualan secara offline, namun tidak ada salahnya menggunakan teknologi yang ada bukan?

Jika Anda berniat untuk berjualan secara online, Anda bisa menggunakan website toko online, e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia juga menggunakan jejaring sosial seperti Instagram, TikTok Shop, Facebook Marketplace, dan WA Business. Anda juga dapat menukar produk beku di aplikasi mototaxi online untuk mempermudah Anda dan pembeli.

7. Menggunakan layanan pengiriman instan

Makanan beku harus dikirim dengan cepat untuk memastikan kualitas dan umur simpan, jadi gunakan layanan pengiriman instan. Jika Anda jauh, Anda bisa menggunakan kotak berisi es gel agar produk tiba dengan segar dan tidak meleleh selama perjalanan.

8. Pelajari tentang persyaratan untuk mendapatkan izin makanan olahan

Selanjutnya, Anda harus mempelajari persyaratan yang berlaku untuk izin pemasaran. BPOM mengatur jenis makanan olahan mana yang memerlukan persetujuan BPOM dan mana yang tidak. BPOM juga mengatur ketentuan makanan olahan yang disimpan dalam keadaan beku.

Berdasarkan pernyataan tersebut, produk pangan olahan yang dibekukan dengan masa simpan kurang dari 7 hari dan dibuat sesuai pesanan tidak memerlukan persetujuan edar dari BPOM atau pemerintah daerah setempat.

Sementara, makanan olahan yang disimpan dalam keadaan beku dengan masa simpan 7 hari atau lebih dan diproduksi secara massal pada tahun harus memiliki izin edar BPOM, bukan pemerintah daerah.

Oleh karena itu, Anda harus mempelajari peraturan sepenuhnya dan mencari tahu jenis produk mana yang memerlukan otorisasi dan mana yang tidak. Ijin menjual ini juga penting agar konsumen lebih yakin dengan kualitas produk yang Anda tawarkan karena sudah memenuhi standar yang ditetapkan. Anda juga bisa mengurus sertifikat halal dari MUI agar konsumen tidak ragu untuk membelinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *